Lagi-lagi saya dengar kata 9 dari 10 pengusaha adalah mereka yang tidak lulus sekolah. Lain pernyataan, mereka bilang untuk menjadi seorang pengusaha Anda tidak perlu sekolah. Sekolah menjadi momok dan kambing hitam karena mungkin metode pengajarannya mencetak peserta didik menjadi seorang pekerja. Ambil contoh dalam buku banyak ditulis 'Bapak pergi bekerja' bukannya ditulis 'Bapak menjalankan usaha'.
Sebenarnya
yang dipermasalahkan adalah bukan aktifitas sekolahnya akan tetapi
tujuan sekolah itu untuk apa. Kemarin saya membaca artikel tentang orang
jurusan tehnik tetapi kemudian menjadi seorang CEO di sebuah perusahaan
berskala nasional. Saya juga melihat seseorang jurusan hukum tetapi
lebih banyak beraktifitas di bidang pertanian dan perdagangan. Jaka
sembung alias tidak nyambung antara jurusan dan profesi yang dijalani.
Apa
pasalnya? merujuk kepada Mario Teguh dengan Golden ways miliknya, kita
akan menemukan jawaban bahwa sekolah sebetulnya gunanya adalah untuk
hidup dalam arti membangun jiwa kita untuk nantinya mampu mengatasi
masalah-masalah kehidupan yang kita alami baik sekarang atau masa depan.
Kalaupun kemudian seseorang terjun ke profesi yang bukan bidangnya
kemudian dia mampu mengatasi masalah-masalah dalam profesi baru
tersebut, maka tujuan sekolah sebetulnya sudah terwujud.
Lah,
para pengusaha bisa mengatasi masalah tanpa harus sekolah kok? Perlu
diingat kata sekolah apakah bermakna sekolah formal saja. Bisa saja kita
maknai sekolah non formal. Anda boleh tengok Tung Desem Waringin
menyebut ilmu marketing yang dia tulis dalam buku best sellesernya
'Marketing Revolution' dengan istilah 'Street Smart' atau ilmu yang
dikembangkan berdasarkan pengalaman dia di lapangan.
Anda
juga boleh sekali waktu iseng tanya-tanya kepara pengusaha di sekitar
rumah Anda dengan pertanyaan 'Sudah gagal berapa kali atau sudah rugi
berapa puluh juta sebelum sukses menangani usaha yang sekarang ini'.
Anda mungkin akan terhenyak dengan jawaban 'Saya sudah mencoba
macam-macam usaha, gagal berkali-kali, rugi puluhan juta dan sekarang
sukses luar biasa'.
Kesimpulan sederhananya yaitu
mereka juga belajar atau kita bilang sekolah kok. Namun mereka tidak
secara formal belajar di sebuah institusi. Mereka belajar sambil
bekerja. Mereka datang ke seminar-seminar dengan biaya yang tidak
sedikit. Mereka belajar dari mentor-mentor pengusaha yang sudah sukses.
Mereka mengandal intuisi, kreatifitas untuk memunculkan solusi terhadap
masalah-masalah yang terjadi di usaha mereka.
No comments:
Post a Comment
Komen Anda akan melalui tahap moderasi oleh admin (Your comment is under moderation)