Pages

Menjadi Doktor Muda Melalui Beasiswa PMLD

Siapa sih yang gak mau jadi doktor muda? Nah bagi kalian yang ingin menjadi doktor muda khususnya S1 alumni PTKI seIndonesia bisa banget buat daftar beasiswa Program Magister Langsung ke Doktor (PMLD). Nah kebetulan Rumah Belajar ABI Salatiga baru saja selesai menyelenggarakan NOBAR (Nongkrong Bareng Beasiswa) bareng awardee beasiswa PMLD mas Mustaqim, S.Pd. Nah bagi kalian yang belum sempat ikut Nobarnya kalian bisa menyimak hasil dari Nobar PMLD 2019 berikut 

1. Apa itu beasiswa PMLD?
  • Program Magister Lanjut ke Doktor (PMLD) adalah program pendidikan jenjang magister (S-2) dilanjutkan ke jenjang Doktor (S-3) nonstop bagi sarjana baru (fresh graduate) dengan kualitas istimewa. Untuk lebih jelasnya ada di ppt materi PMLD

2. Apa saja yang harus dipersiapkan agar mendapatkan beasiswa PMLD?
  • Yang harus dipersiapkan adalah persyaratan” sebagaimana yang diterangkan di surat edaran penerimaan beasiswa PMLD, seperti sertifikat TOEFL/TOAFL dll. Selain itu, penting juga untuk mempelajari tentang Tes Potensi Akademik dan Tes Psikotes, karena soal”nya juga tidak mudah, apalagi kalau belum pernah, anda bisa cari contoh soal” tersebut di google dan mulailah mempelajari dari sekarang, untuksurat edaran beasiswa PMLD bisa anda download di link berikut http://diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215433742153432rged6.pdf

3. Jurusan apa saja yang di buka?

4. Bagaimana proses seleksi nya?
  • Ada 3 proses, yaitu administrasi (scan Ijazah/SKL, Transkrip Nilai, Proposal Tesis, dll.), jika lolos maka lanjut tes tulis dan tes wawancara (Bahasa Inggris & Arab, Tes Potensi Akademik, Psikotes, Wawasan Kebangsaan, dll.) di kampus tujuan, untuk lebih jelasnya silahkan baca di surat edaran penerimaan beasiswa PMLD.

5. Kapan  Pendaftaranya?
  • Untuk PMLD tahun 2018, pendaftarannya bulan Desember, untuk tahun ini kemungkinan juga sama, yang terpenting persiapkan saja semuanya dari sekarang.

6. Tips dan trik untuk mendapatkan beasswa tsb?
  • Tips dan trik biar keterima PMLD, intinya menurut saya adalah apabila kita memenuhi persyaratan”nya, hasil tes kita juga bagus baik tulis maupun wawancara, maka insyaAllah bisa keterima. Terlebih lagi, bagi yang mampu melebihi standar persyaratan”nya maka pasti kesempatan diterima akan semakin besar, misal skor toefl/toafl minimal 450, sedangkan skor kita 500, maka kita akan diprioritraskan, begitu juga dengan yang aspek” lainnya. Jangan lupa juga yang gak kalah penting, yaitu do’a, dari kita sendiri, teman”, orang tua, kyai, dan guru” kita bagi saya itu juga sangat penting. Dan satu lagi menurut pengalaman saya yaitu perbanyaklah sedekah apapun itu bentuknya, dimanapun dan kapanpun sebisa mungkin. Intinya dekatkan diri sama Allah.

7. Apa saja persyaratan mengikuti beasiswa PMLD?
  • Persyaratan untuk mendaftar beasiswa PMLD diantaranya adalah alumni PTKI, fresh graduate, atau lulusan baru, umur di bawah 25 tahun dan belum menikah, untuk lebih jelasnya silahkan baca di surat edaran penerimaan beasiswa PMLD yang tadi sudah saya kasih link.nya.

8. Apa saja yang dicover di beasiswa ini?
  • Selama mengikuti pendidikan, awardee PMLD mendapatkan beasiswa dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, yang meliputi biaya pendidikan: pendaftaran, perkuliahan, pengembangan akademik, ujian-ujian, serta biaya hidup: kebutuhan harian, bantuan tempat tinggal, bantuan sumber belajar, bantuan penelitian, dan bantuan biaya publikasi ilmiah. Intinya insyaAllah dibiayai semua dari awal sampai akhir baik biaya pendidikan maupun biaya hidup...

9. Berapa tahun diwajibkan lulus kuliah dengan beasiswa ini?
  • Seperti yang tertera di surat edaran penerimaan beasiswa PMLD, yaitu masa perkuliahannya yaitu 4,5 tahun (1,5 tahun S-2 dan 3 tahun S-3). Jadi penerima beasiswa PMLD memang dituntut untuk speed up atau kerja keras agar bisa lulus sesuai waktu yang telah ditentukan. karena targetnya supaya bisa mencetak para Doktor di usia muda.

10. Apakah harus publish journal sebelum lulus s2?
  • Pastinya demikian, karena saat pendafttaran PMLD juga diprioritaskan bagi yang sudah memiliki publikasi ilmiah, semisal jurnal. Jadi mumpung masih ada waktu silahkan membuat publikasi ilmiah, anda bisa minta bantuan kepada dosen” untuk publish. Menurut info yang  saya dapat, kemungkinan publikasi ilmiah atau jurnal untuk lulus S2 berstandar nasional dan untuk S3 berstandar internasional.

11. Apa ada syarat setelah lulus s2?
  • Beasiswa ini merupakan program non-stop S-2 lanjut S-3 (4,5 tahun), jadi menurut saya persyaratannya cukup di awal pendaftaran PMLD. Kemungkinan kita perlu menyiapkan proposal desertasi untuk S3-nya setelah lulus S2. Intinya yang terpenting kita ikuti saja prosedur”nya dari awal sampai akhir.

12. Apakah harus menulis essai ? (mungkin ini yang dimaksud ketika mendaftar)
  • Inilah mudahnya beasiswa beasiswa PMLD menurut saya, karena tidak ada syarat menulis essay, yang terpenting adalah Proposal Tesis untuk S2 nya menyesuaikan dengan bidangnya masing", tentunya sesuai dengan ketentuan" di surat edaran penerimaan beasiswa PMLD tentang proposal tesisnya.

13. Berapa kuota yang diambil, apakah sama setiap tahun?
  • Untuk PMLD tahun 2018 jumlah kuota 40 orang (20 di UIN Jogja dan 20 di UIN Jakarta), meskipun akhirnya yang UIN Jogja tinggal 19 orang karena 1 orang mengundurkan diri. Untuk tahun ini belum diketahui jumlah kuota pastinya, apakah sama dengan tahun lalu atau tidak, pokoknya tunggu saja infonya (biasanya akan di share oleh pihak kampus bila sudah diumumkan oleh kemenag). Intinya berapapun kuotanya kalau kita punya kualitas dan kapasitas sebagaimana yang diharapkan, maka insyaAllah kita bisa lolos.

14. Bagaimana pahit manisnya kakak sampai mendapatkan beasiswa ini ?
  • Pengalaman saya untuk mendapatkan beasiswa ini sepertinya semua terlihat pahit di awal, pertama untuk melengkapi persyaratan administrasi yang tidak mudah (termasuk proposal tesis) karena saya ingin memberikan yang terbaik. Alhamdulillah lolos tes administrasi,
  • Selanjutnya persiapan tes tulis dan wawancara, maka saya perbanyak belajar Tes Potensi Akademik dan Psikotes (bisa cari contoh” soalnya di google), Tes tulis Bahasa Inggris dan Bahasa Arab (mirip TOEFL & TOAFL) dan latihan tes wawancara (Bahasa Arab dan Inggris, Wawasan Kebangsaan, dan Akademik (tentang Proposal Tesis), saya harus meluangkan waktu setiap hari untuk latihan. Yang tak terlupakan saya tes ke UIN Jogja dari salatiga naik sepeda motor butut astrea grand (yang menurut orang” gak bakalan kuat sampai sana) dan sayapun belum punya SIM, hanya modal nekat Bismillah berangkat sambil lihat google maps Alhamdulillah sampai di UIN Jogja, kemudian mengerjakan tes sebisa mungkin sampai kepala panans, selesai tespun saya sempat menangis pesimis karena saya pikir hasil tes saya akan sangat buruk, ditambah pada tes pertama saya lupa tidak membawa pensil 2B/standarnya untuk discan di komputer (tesnya seperti Ujian Nasional).

15. Apa harus menulis rencana studi?
  • Agak berbeda dengan beasiswa LPDP atau lainnya yang salah satu persyaratannya juga ada rencana studi, kalau di PMLD tidak ada, hal ini karena pelaksanaan studi PMLD telah ditetapkan oleh  Perguruan Tinggi yang bersangkutan. 

16. Bagaimana rencana karier kakak setelah mendapat beasiswa ini?
  • Sesuai dengan ketentuan yang ada di surat edaran penerimaan beasiswa PMLD... bahwa tujuan dari beasiswa ini salah satunya adalah menyediakan calon dosen dan peneliti berkualitas di usia muda, maka rencana karir sayapun menyesuaikan dengan tujuan tersebut, yaitu menjadi dosen di Perguruan Tinggi tertentu dimana saya dibutuhkan nantinya, dan memang itulah cita" saya

17. Apa kegagalan dan kesuksesan terbesar kakak?
  • Kegagalan terbesar saya adalah tidak jadi menikah sehabis wisuda sebagaimana yang saya rencanakan saat kuliah, jadi malu saya ni. hehe
  • Namun saya sadari bahwa semua itu ada hikmahnya, kalau saya udah nikah gak mungkin saya bisa dapat beasiswa PMLD yang syaratnya memang gak boleh nikah sampai minimal lulus S2

18. Apa konstribusi yang harus dilakukan para awardee beasiswa ini?
  • Sesuai dengan ketentuan di surat edaran penerimaan beasiswa PMLD bahwa tujuan dari beasiswa ini salah satunya adalah menyediakan calon dosen dan peneliti berkualitas, maka tentu para awardee PMLD memiliki tanggung jawab pengabdian atas apa telah diberikan oleh negara, khususnya adalah kontribusi kita sebagai Tenaga Dosen dan Peneliti menyesuaikan dengan kebutuhan formasi dosen Perguruan Tinggi di negeri ini, demi memajukan pendidikan di Indonesia.

19. Apakah ada hal yang bisa menggugurkan dari awardee PMLD?
  • Tentunya ada, sebelum dinyatakan resmi menjadi penerima PMLD, peserta yang lolos harus menandatangani gambar perjanjian untuk mematuhi peraturan” yang telah ditetapkan baik oleh kemenag maupun Perguruan Tinggi yang bersangkutan di atas materai 6000. Maka saya pikir apabila kita tetap komitmen/konsisten dengan peraturan” yang telah kita sepakati tersebut maka kita akan aman tanpa masalah.
  • Begitupun sebaliknya, apabila kita melanggar tentu akan ada sanksi bahkan tidak menutup kemungkinan akan gugur.

20. Apakah nonaktivis bisa daftar beasiswa dan bisa diterima beasiswa ini?
  • Keaktifan dalam organisasi atau menjadi aktivis tentu menjadi prioritas untuk lolos, tetapi itu bukan menjadi satu”nya hal yang menentukan, karena pasti ada pertimabangan” yang lain, seperti prestasi, baik akademik maupun non-akademik, misalnya menjuarai perlombaan/kompetisi atau yang lainnya, tentu itu akan dipertimbangkan juga. Dan tentunya dengan pertimbangan” yang lainnya seperti IPK atau skor TOEFL/TOAFL. Intinya kita harus punya nilai jual yang bagus pada aspek tertentu jika aspek lain ada yang lemah semisal non-aktivis.
  • Seperti saya sendiri, saya tidak pernah menjuara perlombaan” (mentok hanya menjadi peserta perlombaan/delegasi) tetapi karena saya aktif di kegiatan kemahasiswaan (seminar, organisasi, dll.) maka sayapun Alhamdulillah bisa lolos.

Nah. Setelah membaca hasil nobarnya, tertarik gak untuk daftar beasiswa PMLD ? Insyaallah beasiswa PMLD tahun ini akan dibuka di bulan November. "Prepare well, do our best and always pray to God" karena apapun rintangan yang sedang kita hadapi semuanya dapat ditaklukan dengan niat sepenuh hati, laksanakan berkali-kali dan biarkan ia bekerja bersama ridho Ilahi. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di Nobar berikutnya.

oOo


3 comments:

  1. *Beasiswa IMD sudah dibuka!* Kabar gembira bagi para pejuang beasiswa 🤩👏🎉🎊

    Di tengah pandemi corona, Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam terus berusaha dan kini secara resmi membuka pendaftaran beasiswa *INTEGRATED MASTER-DOCTOR (IMD)*, yaitu sebuah beasiswa untuk program master (S2) lanjut doktor (S3) di luar negeri selama 4,5 tahun maksimal. Jadi, yang dapat beasiswa ini akan dikuliahkan S2 dan S3 sekaliguusss dan mereka 4,5 tahun sudah bisa jadi doktor lulusan luar negeri, kereeen banget kan. 🤩😍😍

    Teman-teman pendaftar bisa milih dari kampus berikut yang sudah menjadi partner Kemenag RI, yaitu:
    1. Dundee University
    2. Edinburgh University
    3. SOAS University of London
    4. De Monfort University
    5. Queen's University Belfast UK

    Langsung saja kepoin persyaratannya di link berikut: 😃 http://scholarship.kemenag.go.id/new/index.php?page=program&id=30

    ReplyDelete
    Replies
    1. sampai saat ini belum ada kabar lagi untuk pembukaan beasiswa ini mas Anggi

      Delete

Komen Anda akan melalui tahap moderasi oleh admin (Your comment is under moderation)