Saat wisuda menjadi polemik, saya termasuk yang setuju tentang kegiatan tersebut. Disclaimer, bukan membahas soal gratis atau bayarnya, bukan pula soal urunan atau donasinya, tapi lebih kepada efek ingatan positif di memori jangka panjang untuk menjaga semangat hidup kita.
Mengawali dari sebuah pertanyaan 'pernah gagal, susah, nestapa?', takjubnya melihat semua jawaban mahasiswa seperti panjangnya jalan kenangan atau daftar belanjaan. Intinya jawaban mereka banyak kalau soal keluh dan kesah.
Ternyata ingatan peristiwa-peristiwa buruk tersebut begitu membekas dalam ingatan, begitu mudah dipanggil, dan diceritakan.
Berbeda dengan pertanyaan 'pernah sukses?' seakan menjadi pertanyaan berat karena jawaban yang muncul adalah suara jangkrik, hening, dan sulit menyebutkan.
Pengalaman sukses ternyata berbanding terbalik dengan pengalaman gagal. Ia begitu sulit tersimpan dalam memori jangka panjang, padahal kalau bertanding soal jumlah, pengalaman sukses berimbang dengan pengalaman gagal. Atau malah lebih banyak pengalaman sukses yang kita alami misalnya sukses bangun jam 2 pagi, sampai kampus tepat waktu, jalan kaki mampu, perjalanan lancar, dan tak terhitung kesuksesan lainnya.
Untuk kasus sukses yang membutuhkan perjuangan lebih, target, waktu, finansial seperti kelulusan sekolah atau kuliah, memerlukan strategi supaya tidak terlupa, tersimpan dalam memori jangka panjang, memberi kesan positif, untuk melawan energi negatif atas kegagalan kita.
Gimana caranya? Lakukan yang namanya Memorable Celebration. Mungkin bentuk selebrasi adalah pelepasan, perpisahan, wisuda, perayaan, foto-foto, makan-makan, yang penting memorable atau membekas dalam ingatan. Tidak harus mengeluarkan uang, yang penting membuat bekas kuat dalam ingatan kita, misalnya naik diatas pohon dan teriakkan 'aku lulus mak, yeahhh 10x!!!!!"
Memori positif itu kemudian menjadi bahan refleksi saat kita diterpa kondisi-kondisi yang tidak mengenakkan. Iya pernah gagal, tapi juga pernah sukses, sering malah, yang kemudian membantu kita untuk berdiri sekali lagi, menatap target, dan berjuang kembali untuk menggapai cita-cita kita.
No comments:
Post a Comment
Komen Anda akan melalui tahap moderasi oleh admin (Your comment is under moderation)